ILUSTRASI. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan produksi batubara 2023 sebesar 42 juta Metrik Ton (MT) hingga 48 juta MT.
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi batubara di sepanjang tahun ini sebesar 42 juta Metrik Ton (MT) hingga 48 juta MT.
Target di tahun ini tumbuh sekitar 7,9%-23,3% dibandingkan realiasi produksi tahun lalu sebesar 38,9 juta MT.
Sejalan dengan volume produksi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero menjelaskan pihaknya menargetkan volume penjualan batubara juga di kisaran 42 juta MT sampai dengan 48 juta MT.
Adapun komitmen dan kontrak penjualan untuk 2023 per awal Maret sudah mencapai 44,3 juta MT di mana sebanyak 13,8 juta MT sudah menggunakan harga jual tetap sedangkan 30,5 juta MT menggunakan harga mengambang.
Baca Juga: Siap-Siap, Bayan Resources (BYAN) Bakal Bagi Dividen Rp 11,76 Triliun di Bulan Depan
“Di sepanjang tahun ini harga jual rata-rata batubara atau average selling price (ASP) diproyeksikan berada di kisaran US$ 80 per MT hingga US$ 90 per MT,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (27/4).
Target rasio pengupasan tanah atau overburden (OB) ditargetkan berada di kisaran 4,0 berbanding 1 hingga 4,5 berbanding 1.
Untuk mendukung target-target produksi tersebut manajemen Bayan Resources menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 220 juta sampai dengan US$ 250 juta di sepanjang tahun ini.
Jenny menjelaskan lebih lanjut, capex ini akan digunakan untuk berbagai proyek perluasan Tabang termasuk kelanjutan konstruksi jalan pengangkutan batubara baru sepanjang 101 km ke Sungai Mahakam dan fasilitas pemuatan tongkang baru di Sungai Mahakam.
Serta perluasan kapasitas throughput di Balikpapan Coal Terminal (BCT) dan berbagai proyek lain berskala lebih kecil serta berbagai penggantian peralatan penanganan batubara bergerak.
Di sepanjang tahun lalu emiten pertambangan batubara ini mencatatkan pendapatan senilai US$4,70 miliar. Jumlah ini naik 64,8% dari pendapatan di akhir 2021 yang hanya US$ 2,85 miliar.
Pendapatan BYAN didominasi oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga, yakni mencapai US$ 4,39 miliar. Disusul oleh penjualan batubara kepada pihak berelasi senilai US$ 300,31 juta.
Adapun pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10% nilai pendapatan berasal dari China National Machinery Import and Export Corporation senilai US$ 577,63 juta dan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. senilai US$ 319,2 juta.
Baca Juga: Volume Produksi Batubara Bayan Resources (BYAN) Naik Pada Tahun 2022
Sementara itu, BYAN terpantau mencatatkan kenaikan beban. Beban pokok pendapatan naik 40,1% US$ 1,54 miliar dari sebelumnya hanya US$ 1,10 miliar.
Beban penjualan melesat 368% menjadi US$ 140,41 juta dari sebelumnya US$ 30,00 juta. Beban umum dan administrasi melonjak 102,9% menjadi US$ 77,49 juta.