Bayan Resources (BYAN) Klaim Bisa Lakukan Efisiensi US$ 326.737 Per Tahun

News • 06 July 2023 • 08:15 WIB

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Syamsul Azhar


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memulai transisi energi bersih dalam operasional. Pada 28 Juni 2023, BYAN dan PT Metis Solar Energi telah menandatangani perjanjian sewa pembangkit, di mana BYAN merencanakan untuk melakukan sewa pembangkit listrik tenaga surya (sPLTS) dengan kapasitas sebesar 1.497 kilowatt peak (kWp) yang terletak di Senyiur, Kalimantan Timur untuk jangka waktu selama 20 tahun.

Nilai transaksi dari perjanjian sewa ini sebesar US$ 14.700 per bulan dan komitemen konsumsi PLTS sebesar 105.000 kilowatt hour (kWh) per bulan atau sebesar US$ 0,14 per kWh.

Pada tanggal yang sama, BYAN dan PT Power Kariangau Kalimantan telah menandatangani perjanjian pengoperasian dan pemeliharaan, dimana BYAN merencanakan untuk menunjuk Power Kariangau Kalimantan dengan persetujuan Metis Solar Energi untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan PLTS untuk jangka waktu selama 20 tahun dengan satuan tarif biaya layanan sebesar Rp 2.128 per kWh dengan nilai tukar yang telah disepakati sebesar Rp 15.200 per dolar AS atau setara dengan US$ 0,14 per kWh.

Perjanjian ini merupakan transaksi afiliasi. Sebab, Metis Solar Energi merupakan perusahaan yang sama-sama dikendalikan oleh Direktur Utama BYAN, yakni Dato Low Tuck Kwong. Pun demikian dengan Power Kariangau Kalimantan yang juga dikendalikan oleh Low Tuck Kwong.

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Siapkan Capex hingga US$ 250 Juta di 2023, untuk Apa Saja?
 

Setelah rencana transaksi menjadi efektif, BYAN dapat melakukan efisiensi selama 20 tahun dengan estimasi sebesar US$ 27.228 per bulan atau sebesar US$ 326,737 per tahun.

BYAN mengharapkan Rencana Transaksi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang.

Saat ini BYAN mengoperasikan 177.000 kwh listrik per bulan yang dihasilkan lewat genset dalam menjalankan kegiatan usahanya. Genset ini menggunakan tenaga diesel dengan biaya US$ 0,29 per kwh.
Untuk itu, emiten tambang batubara ini bermaksud mengganti sumber listrik dengan biaya hanya US$ 0,14 per kWh dengan menyewa PLTS dari Metis Solar Energi dan menunjuk Power Kariangau Kalimantan untuk melakukan pengoperasian dan pemeliharaan.

BYAN Chart by TradingView

“Biaya US$ 0,14 per kwh tersebut secara efektif adalah untuk penyewaan PLTS dari Metis Solar Energi dan jasa Power Kariangau Kalimantan atas pengoperasian dan pemeliharaan PLTS,” tulis Direktur Bayan Resources Russell John Neil dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (5/7).

 

Related Articles